Ritual Sambut Tahun Monyet Api

R Wijayanda Nugraha

Manjelang Imlek yang jatuh pada tanggal 8 februari mendatang, kesibukan sudah mulai terlihat di kelenteng  Fuk Ling Miau. Kelenteng yang terletak di daerah Gondomana, Jogjakarta ini terlihat sibuk sejak pagi tadi (3/2). Sebelum hari raya Imlek, membersihkan dan memandikan patung-patung dewa menjadi ritual yang wajib dilakukan setiap tahun.

Menurut penuturan Angling Widjaja, 68, selaku pengurus kelenteng. Ritual membersihkan dan memandikan patung para dewa hanya dilakukan setahun sekali, hanya saat menjelang Imlek tiba. Patung-patung dewa harus dalam keadaan bersih saat menjelang Imlek. Ritual ini biasanya dilakukan satu minggu menjelang hari raya Imlek, dipercayaai saat itu para dewa naik kelangit.

Ritual memandikan patung dewa-dewa dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Ritual memandikan patung ini delakukan secara gotong royong oleh umat. Siapaun boleh ikut, tua maupun muda.

Tepian Jalan Sibuk

43830019R Wijayanda Nugraha

Hiruk pikuk kental terasa di tepian jalan pasar Bringharjo, setiap hari tanpa terkecuali. Pasar Bringharjo selalu ramai padat, sangat terasa dari pemandangan yang terhadir dari tepian jalan pasar tersebut. Jejeran becak, para pedagang makanan memadati tepian jalan. Sukar untuk dilintasi pejalan kaki.

Pagi Jangan Pergi

25930020

Nikon F3 | Fuji Industial 100

R Wijayanda Nugraha

Pagi akan selalu memberi harapan, semakin dalam harapan hari akan berpihak. Manusia terlahir untuk dihadapkan pada persoalan. Pagi selalu menjadi harapan bagi hati.

Kemilau Cahaya Tugu Jogja Di Malam Pergantian Tahun

 

Ryza - Kemilau Cahaya Membingkai Tugu Jogja Di Malam Pergantian Tahun 1Tugu Jogja dipadati pengunjung saat malam pergantian tahun (31/12), pengenjung sangat antusias menyaksikan kimilau cahaya yang mewarnai langit Jogjakarta.

R Wijayanda Nugraha

 Tugu Jogja, tugu dengan warna putih dan puncak berwarna emas ini semarak di malam pergantian tahun.

Terletak di tengah kota, Tugu Pal Putihdipadati pengunjung di malam perayaan pergantian tahun. Penduduk lokal maupun wisatan berbondong – bondong mendatangi tugu jogja untuk melewatkan malam perayaan pergantian tahun.

Cahaya  lampu yang menerangi Tugu ini  menjadi berwarna – warni di malam perayaan pergantian tahun, kemilau kembang api yang di tembakkan para wisatawan menambah keindahan sorot lampu yang menerangi tugu. Malam semakin larut, satu jam sebelum genap bergantinya tahun, para pengunjung terlihat sangat antusias menyalakan kembang api mereka seolah mereka sedang berlomba.

Mimik wajah gembira terpancar dari para pengunjung,malam itu kawasan sekitar Tugu begitu padat. Langit berganti warna dengan kebulan asap, riuh dengan suara tiupan terompet dan teriakan “happy new year” dari para pengunjung.

Pengunjung tumpah ruwah seperti menjadi satu kesatuan, merayakan malam pergantian tahun di landmark Kota Jogjakarta, kota yang istimewa ini. Berbagai lapisan masyarakat berkumpul tanpan ada kesenjangan. Hanya kebahagian dan pengharapan yang ada di benak mereka tentang tahun yang baru saja tiba di hadapan mereka.

Tahun telah barganti, pengharapan mereka semakin besar pada tahun yang baru saja datang. Pangaharapan akan pancapain yang lebih baik, kehidupan yang lebih baik memenuhi benak mereka. Para pengunjung sili berganti berjabat tangan, berpelukan, mengucap selamat tahun baru kepada kerabat, sanak saudara mereka dengan wajah memancarkan bahagia.

Sepenggal Ingatan

R Wijayanda Nugraha

Canda tawa ringan menghiasi harimu, sesekali kau menangis tetapi tidak membuatmu berhenti. Kau berjalan dan berlari tanpa beban, kau hanya sibuk dengan kesenanganmu. Menikmati harimu dengan penuh keriangan. Cibiran manis menyanjungmu. Banyak mata memandangmu indah ibarat bintang di langit.

Waktu terus terlalu, tanpa kau sadari usiamu terus bertambah. Hal – hal yang kau pelajari sejak kecil menjadi bekalmu beranjak dewasa nanti. Hal baik yang di tanamkan dalam pikiranmu untuk menuntunmu menempuh jalanmu menjadi dewasa. Berbagai tanggung jawab telah menantimu di gerbang menuju kedewasaan. Jangan gentar, tetep melangkah seperti kau melangkah dulu. Walau kau tidak lagi bermandikan bola yang berwarna warni, berlari kencang dengan mata berbinar, canda tawa akan selalu ada dalam harimu.

Berlari lah tanpa henti, terus melangkah dengan kedua kakimu, raih bintang dalam anganmu. Cinta kasih membelenggu, doa senantiasa di panjatkan pada pemilik alam semesta. Kebenaran menyertaimu

Kenang selalu, dan ingat lah selalu canda tawa riang masa kecilmu. Biarkan terus mengalir dalam darahmu dan mekar di dalam hatimu dengan cahaya hangat. Senyum selalu menyambut ketika kau memutar kembali ingatanmu. Ingatan akan masa indahmu.

Bantaran Jantung Kota

 

R Wijayanda Nugraha

Kali code Yogyakarta, dengan letak dan keberadaan pinggiran mereka tiada membuat kebesaran hati mereka ikut surut. Ketika mendapati bentuk-bentuk rupa baik pada wajah ataupun lingkup mereka yang berbatas, kita merasakan perbedaan dengan ruang lingkup keberadaan orang berada di sekitar Yogyakarta lainnya yang mungkin dianggap lebih penting sebagai tempat “kasta wisata” dan hanya turis saja yang patut mendapatkan etika dan keramah tamahan yang tulus seperti muka-muka ini. ~ Citra Fadillah